Cerita pendek yang berjudul “ The will
with Allah” itu bercerita tentang 2 orang yang bernama sule dan dogo dimana
mereka adalah seorang perampok yang biasa merencanakan kejahatan terhadap
sebuah rumah. Cerita ini berlatar tepatnya di Nigeria. Cerita ini ditulis oleh
David Owoyele dimana david sendiir adalah seorang berkebangsaan Afrika dan pada
tahun 70 david menulis cerita pendek ini dalam bahasa inggris, dan cerpen ini
juga termasuk dalam Anglophonic ( Cerita yang berbahasa inggris dan bukan dari
brtish).
Dalam
cerita ini tokoh yang dilakoni oleh sule memiliki keyakinan yang kuat terhadap
tuhannya, dimana ketika ia melakukan sesuatu, ia selaluu mengaitkannya dengan
keyakinan. Bahkan saat ia ingin melakukan pencurian ia juga bahkan berpegang
teguh terhadap keyakinannya, ia berprinsip bahwa hidup itu adalah kehendak
allah dan pekerjaannya sebagai seorng perampok itu sudah dalam takdir tuhan.
Dalam hidupnya ia sellau memasrahkan keadaan terhadapa tuhannya, misalnya
ketika ia merampok dan tertangkap atas tindakannya dia hanya pasrah terhadapa
apa yang terjadi dan tidak berusaha keluar dari masalah tersebut, karna ia
berfikir bahwa ini sudah kehendak dari tuhannya.
Berbeda
dengan sule, dogo tidak terlalu banyak berperan dan tidak memiliki banyak lakon
dalam cerita” The will of allah” dalam cerita ini dogo adalah pertner kerja
sule dalam merampok. Karakter dogo bisa kita lihat jelas dalam bagian cerita
dimana ketika mereka ingin merampok sebuah rumah yang tidak berpenghuni, dan
kebiasaan orang di tempat itu menyimpan segala barang yang berharga di dalam
sebuah labu, dan pada malam itu mereka beraksi untuk mengambil labu tersebut
dalam hal ini ternyata perampok juga punya teknik dimana teknik yang mereka
gunakan adalah dogo masuk kedalam rumah untuk mengambil labu yang berisi emas
dan sebagainya yang berharga dan sule berada diluar rumah untuk mengawasi rumah
tersebut dan sebagai pertner yang baik sesuai perjanjian, diantara mereka tidak
ada yang boleh melihat apa isi dari labu tersebut.
Setelah
beraksi, Dogo memang tidak melihat apa isi dari labu tersebut namun dogo
merabanya dan tangan dogo terasa ada yang menggigit dan ternyata isi labu
tersebut adalah seekor ular kobra. Dengan cepat dogo membawa labu tersebut dan
membawanya keluar rumah untuk diserahkan kepada sule.kemudian mereka segara
pergi menuju tepi sungai, hingga ditepi sungai dogo berkata kepada sule jika
kau tidak kuat segeralah meminta tolong, dari hal tersebut kita bisa melihat
jika dogo tidak memiliki rasa solidaritas pertemanan yang tinggi karna ia sudah
tau apa yang ada di dalam labu tersebut dan ia juga digigit oleh ular yang
berada di dalam labu itu, namun dogo malah memberikannya kepada sule tanpa
memberitahukan apa isi dari labu tersebut dan itu bisa dikatakan sesuatu yang
disengaja tanpa memperdulikan temennya sendiri.
Seperti
yang kita lihat dalam cerpen tersebut jika sule itu memiliki kayakinan yang
tinggi terhadap tuhannya, dan di akhir cerita sule berkata “ The Will of allah”
dalam kalimat tersebut kita bisa melihat sule pasrah akan keadaan yang akan
menimpanya, apaun itu dan ia yakin bahwa tuhan sudah merencanakan segalanya
termasuk hidupnya. Yang menarik dari cerpen ini kita bisa melihat paradox
dimana keyakinan atau nilai keagamaan juga terkandung di dalam cerita ini namun
seperti yang kita ketahui jika di dalam agama mencuri atau merampok adalah
sebuah perbuatan dosa. Akan tetapi dalam hal ini tokoh adalah seorang yang
memiliki nilai keyakinan yang tinggi terhadap tuhan namun pekerjaanya bertolak
belakang dengan apa yang diyakininya. Hal itu sangat bertentangan dimana ada
pergeseran nila khususnya dalam nilai atau norma agama dan norma sosial.
Comments
Post a Comment